Monthly Archives: Agustus 2007

Selamat Jalan Pak Ong…!!

Semalam, saat bertemu dengan seorang kawan, ia menyampaikan berita yang cukup mengejutkan, “Pak Ong meninggal!”

Saya memastikan, “Pak Onghokham?” yang dijawabnya iya.

Berita pun kemudian beredar melalui telp dan SMS, tentunya diantara para murid yang pernah diajarnya di Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Baca lebih lanjut

Romantisme Sejarah atau Demi Kemajuan?

Beberapa hari lalu saya mengklik TEMPO Interaktif, mencari berita tentang sengketa Indivision, ESPN, Star Sport, dan Astro sebenarnya. Masih penasaran dengan hilangnya siaran liga Inggris dari monitor TV di rumah, dan ketemulah berita yang menarik ini, tentang bahasa daerah BIMA, tempat saya lahir di Nusa Tenggara Barat. Judulnya “Diusulkan Pemakaian Kembali Aksara Bima.”

 

Tokoh masyarakat Bima, Siti Maryam Rachmad bermaksud menghidupkan kembali penggunaan aksara Bima dalam bahasa tradisional Bima, Nggahi Mbojo. Ia bermaksud mengusulkan rencana itu kepada pemerintah. Siti adalah putri Sultan Salahudin Bima, bekas Sultan Bima. Siti mengatakan rencana itu telah dibahasnya dengan ahli bahasa Bugis asal Belanda, Dr Nurden, yang menemuinya di Mataram pada 1990. Sang ahli, menurut Siti, menemukan aksara tersebut pada sebuah buku karangan peneliti Belanda bernama Solenger.Aksara Bima menghilang dari penggunaan sehari-hari masyarakat setelah dikenalnya huruf Arab pada zaman penyebaran Islam di Bima. Bentuknya seperti aksara Makassar, tapi tidak sama. Jumlahnya lebih dari 20 huruf. Namun, menurut Siti, masih ada empat huruf pengganti X, Y, dan Z yang belum ditemukan.Yang mengusik pikiran saya adalah untuk apa lagi menghidupkan fosil yang sudah mati? Berguna bagi kepentingan masyarakat umum atau hanya memenuhi kepuasan pribadi saja? Apakah nanti seluruh bacaan yang terbit di Bima ditulis dalam aksara Bima? Apakah waktu belajar anak-anak disekolah akan berkurang lagi dengan mempelajari bahasa dan aksara Bima? Apakah akan berguna bagi kemajuan sang anak dimasa depan. Baca lebih lanjut

Monopoli Siaran Liga Inggris?

Olahraga yang namanya sepak bola selalu menjadi berita menarik. Tak pernah berhenti menjadi berita, mengundang kontroversi, dan lahan bisnis yang subur. Bayangkan pasar yang dapat diperoleh dari setengah jumlah penduduk Indonesia yang mungkin kini sudah mencapai sekitar 220 juta orang.

Pikiran bisnis inilah yang mungkin membuat Astro berani membeli hak siar liga Inggris untuk Indonesia dari ESPN dan Starsport. Pasalnya tak ada TV publik lokal, semula TV Trans 7 menyiarkannya, yang mampu membayar hak siar tersebut. Dan akibatnya sudah dipastikan penikmat liga Inggris yang tak berlangganan Astro tidak dapat menonton tayangan pada musim kompetisi 2007-2008.

Untuk saluran TV berlangganan lain yang semula menyiarkannya melalui ESPN dan Starsport belum mendapat kepastian dapat menyiarkan atau tidak. Baca lebih lanjut

Indonesia Raya !!

Lagu Indonesia Raya kembali heboh dengan ditemukannya versi yang dianggap lebih aseli. Sontak pemberitaan mengenai penemuan ini menghiasi berbagai surat-kabar, dan tak ketinggalan di beberapa blog tentunya.

Baca saja tulisan Things Left Unsaid berjudul Indonesia Raya, kemudian  tulisan Petualang Amatir yang mempertanyakan Benarkah Ada Lagu Indonesia Raya Asli? Tak ketinggalan di blog Senyum itu Sehat dengan judul  Roysuryo dan Ryosaeba  dan di blog milik Pak Bewok dengan judul Lirik Lagu Indonesia Versi Pertama.

Paling tidak saya menemukan keempat blog tersebut di urutan yang cukup top dalam statistik wordpress. Baca lebih lanjut