Komisi Pemberantasan Korupsi kian bersinar, demikian kata orang. Satu per satu kasus korupsi di negeri ini di kupas, walaupun mungkin belum tuntas. Satu dua tersangka sudah masuk kerangkeng, beberapa yang terindikasikan sebagai tersangka masih bebas berkeliaran, ribuan lainnya muali ketar-ketir menunggu giliran.
Mudah-mudahan tak hanya sesaat dan menjelang pemilihan umum 2009 saja. Banyak yang menduga berbagai pengungkap kasus-kasus korupsi yang kini tengah digarap KPK, hanyalah upaya mengangkap pamor Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saja, dan memukul saingan politiknya.
Kasus anggota DPR dari PDI-P Agus Tjondro kini merembet pada anggota-anggota DPR lain yang diduga menerima sekitar 400 lembar cek. KPK masih ditunggu untuk tetap bersemangat melanjuti kasus tersebut, tak lantas menjadi loyo karena bulan puasa. KPK seharusnya menjadikan bulan Ramadhan ini sebagai bulan pengungkapan kasus. Bulan yang penuh berkah dan rahmat ini seharusnya dipakai KPK untuk menanyai orang-orang yang diduga menerima suap atau korupsi, mumpung mereka tidak boleh bohong. Jika bohong batal kan puasanya.
KPK seharusnya menjadikan bulan ini sebagai momentum, karena banyak tersangka kasus korupsi yang acap menjadikan moral sebagai tameng terhadap kasus-kasus mereka. Berpura-pura menjadi alim, memlihara jenggot, dan memakai baju koko. Sekalian saja ditanyakan di bulan suci ini. Jika mereka berbohong, tak hanya KPK atau negara yang mereka tipu tetapi juga Allah. Jika perlu gelar persidangan hingga waktu Sahur.. 🙂